Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Video Cara Menghidupkan Ikan Mati dengan Air Garam, Ini Penjelasan LIPI

Kompas.com - 03/07/2021, 19:20 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebutkan cara atau tutorial menghidupkan ikan mati, viral di media sosial.

Video tersebut disebarkan oleh akun TikTok @Fuad_12, Jumat(2/7/2021).

Melalui akunnya, ia menampilkan 4 video praktik "menghidupkan" ikan air tawar dengan merendamnya di lauran air garam.

Video yang menampilkan ikan mujaer sudah ditonton 14,9 juta kali. Sementara, video yang menampilkan ikan hias sudah dilihat 18 juta kali.

"Tutorial menghidupkan ikan yg sudah mati," tulis dia.

Baca juga: Kementerian BUMN Buka 127 Formasi CPNS 2021, Simak Info Lengkapnya!

@fuad_12

Balas @agency.mango.live hidupin ikan emak dari pasar ##sains bro##fyp? ##berandafyp ##viral ##fyp ##ikan

? suara asli - Fuad _29

 

@fuad_12

##CapCut # tutorial menghidupkan ikan yg sudah mati # fyp

? suara asli - Fuad _29

Lantas, benarkah air garam dapat membuat ikan hidup kembali?

Penjelasan ahli LIPI

Untuk mengetahui analisis ilmiah dari video tersebut, Kompas.com menghubungi peneliti oseanografi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Frensly Demianus Hukom atau akrab disapa Femmy.

Dari video tersebut, Femmy mengatakan bahwa ikan dalam video tersebut belum benar-benar mati.

"Ikan yang dianggap telah mati tersebut dapat dikategorikan sebagai ikan stres atau ikan mati suri saja," ujar Femmy, kepada Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Ia menjelaskan, ikan memang bisa mengalami stres karena kondisi kesehatan ikan itu sendiri atau disebabkan oleh lingkungan, kolam atau akuarium.

Untuk mengatasi ikan air tawar yang sedang stres, maka dapat menerapkan karantina pada ikan.

Karantina yang dimaksud yaitu berupa merendam ikan di air yang mengandung larutan garam dengan konsentrasi tinggi selama 3 menit.

"Sehingga dapat dikembalikan dengan menghilangkan stresnya," imbuh Femmy.

Baca juga: Viral, Video Sopir Truk Ketiduran di Tengah Jalan hingga Dibangunkan Polisi, Begini Ceritanya

Garam ikan NaCl

Selain dengan air yang dicampur garam, karantina ikan bisa juga dilakukan menggunakan larutan kalium permanganat dan methilene blue.

Bahkan, ada garam khusus yang diperuntukan untuk budidaya ikan air tawar.

"Dalam budidaya ikan air tawar dikenal fungsi garam ikan," kata Femmy.

Garam ikan ini hanya mengandung senyawa NaCl saja. Berbeda dengan garam dapur yang terdapat kandungan yodium di dalamnya.

Pemberian garam ini dilakukan demi mencegah terjadinya luka pada ikan yang bisa terjadi akibat ketidakseimbangan larutan antara ikan dan lingkungannya.

Kemampuan lungfish dan labirin

Adapun untuk ikan mujaer, Femmy mengatakan bahwa memang ada spesies ikan lungfish yang bahkan membuatnya mampu hidup di lumpur kering.

"Pada beberapa jenis ikan air tawar ada yang mempunyai kemampuan membuat lungfish," tutur Femmy.

Saat musim kemarau datang, ikan lungfish akan masuk ke dalam lumpur dan mengeluarkan lendir dari tubuhnya. Lendir itu kemudian mengeras dan berubah menjadi kepompong.

Lapisan lendir inilah yang melindungi tubuh lungfish selama berada di dalam lumpur kering. Ia akan tinggal di dalam kepompong itu sampai musim hujan tiba dan air kembali datang.

Lungfish memiliki paru-paru. Jadi, selama berada di dalam kepompong, lungfish akan bernapas dengan paru-parunya.

Baca juga: 3 Cara Bedakan Ikan Bawal Air Laut dan Air Tawar, Amati Warnanya

Alat napas tambahan

Sementara, dalam kasus di video tersebut, Femmy mengatakan ikan dapat bertahan hidup karena adanya labirin atau alat pernapasan tambahan.

"Beberapa jenis ikan yang dapat hidup dalam lumpur karena memiliki labirin," ujar Femmy.

Labirin dapat membantu insang dalam mengikat oksigen lebih banyak karena didalam lumpur hanya sedikit oksigen.

Ikan mujaer yang mempunyai lendir pada sisiknya. Ikan tersebut bisa bertahan hidup lebih lama bahkan dengan sedikit oksigen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com